Telah lama kita ketahui bahwa umat Kristen di dunia terbagi menjadi 2 golongan besar, yaitu kristen katholik dan protestan. Pembagian ini didasari pada latar belakang sejarah yang panjang, tepatnya pada abad ke 8 Masehi ketika Pendeta Marthin Luther membelot gereja Katolik karena kesewenang-wenangan Paus Leo X yang saat itu berkuasa. Pembelotan yang dilakukan Martin Luther dan para pengikutnya melahirkan aliran baru yang disebut aliran kristen Protestan. Pada artikel kali ini, kita akan membahas tentang hasil dari pembelotan tersebut yaitu perbedaan antara katolik dan protestan dari segala unsur ajarannya.
Dalam beragama, umat katolik hingga kini mengakui bahwa mereka harus dipimpin oleh seorang Paus yang bertahtakan di Vatikan, Roma, Italia, sedangkan umat protestan tidak mengakui paus sebagai pimpinan tertinggi agama.
Perbedaan pengakuan terhadap pimpinan tertinggi mendasari pecahnya agama kristen menjadi 2 golongan besar. Pecahnya agama kristen dimulai ketika Paus Leo X pada abad pertengahan melakukan suatu ajaran yang dianggap tidak sesuai dengan Alkitab. Ia menjual surat pengampunan dosa bagi para bangsawan dan menggunakan uang yang dikumpulkan untuk membangun gereja basilika, gereja termegah di dunia.
Ajaran Paus Leo X yang dianggap menyalahi ini kemudian ditentang oleh pendeta Martin Luther. Martin luther dan pengikutnya kemudian memisahkan diri dari hiruk pikuk ajaran katolik. Oleh orang-orang katolik, Martin dan pengikutnya dianggap kafir dan kemudian dinamai protestan.
Alkitab adalah panduan umat kristen dalam menjalankan agamanya. Kendati demikian, alkitab yang dimiliki umat kristen katolik dan yang dimiliki umat kristen protestan ternyata berbeda.
Alkitab umat katolik lebih tebal karena mengandung tambahan 12 kitab lain yang dinamai kitab Deutro-Kanonika. Sedangkan alkitab umat protestan lebih tipis karena tidak mengandung ke-12 kitab tersebut. Umat protestan tidak mengakui deutro-kanonika tak lain karena adanya doktrin Purgatory yang digagas Marthin Luther.
Hal ini jelas berbeda dengan ajaran kristen protestan. Dalam ajaran ini, penafsiran alkitab bisa dilakukan oleh siapa saja. Semua orang bebas melakukan penafsiran atas sudut pandang mereka masing-masing. Hal ini menyebabkan ajaran kristen protestan kemudian pecah belah dan terbagi-bagi. Protestan di dunia misalnya terbagi atas beberapa aliran, yang antara lain GPIB, Pentakosta, Kharismatik, Metodis, Gereja Kristen Jawa (GKJ), Baptis (GBI), Gereja Batak (HKBP), Advent, Mormon, dan lain sebagainya.
Adapun umat protestan tidak mengakui keberadaan orang-orang suci. Dalam hal pembaptisan bayi-bayi mereka, umat protestan umumnya menggunakan nama nabi seperti Abraham (Ibrahim), Samuel (Ismail), David (Daud), Adams (Adam), dan lain sebagainya.
Selain saat berdoa, perbedaan umat katolik dan protestan juga terdapat pada penyebutan ibadah mereka. ibadah umat katolik disebut misa, sedangkan ibadah umat protestan disebut kebaktian. Kendati mempunyai nama yang berbeda, keduanya sama-sama ditunaikan pada hari Minggu.
Demikianlah pemaparan mengenai beberapa perbedaan katolik dan protestan yang paling mendasar. Semoga dapat menjadi pelajaran dan penambah wawasan bagi kita semua.
Perbedaan Katolik dan Protestan
Sedikitnya kami telah merangkum 10 perbedaan katolik dan protestan yang paling mencolok. Kesepuluh perbedaan tersebut dimulai dari pandangan terhadap pengakuan Paus sebagai pimpinan tertinggi agama, hingga perbedaan cara ibadah. Berikut pembahasan selengkapnya.1. Perbedaan dalam Pengakuan Paus
Perbedaan katolik dan protestan yang paling fundamental terletak pada pengakuan umat masing-masing terhadap adanya pimpinan tertinggi dalam agama.Dalam beragama, umat katolik hingga kini mengakui bahwa mereka harus dipimpin oleh seorang Paus yang bertahtakan di Vatikan, Roma, Italia, sedangkan umat protestan tidak mengakui paus sebagai pimpinan tertinggi agama.
Perbedaan pengakuan terhadap pimpinan tertinggi mendasari pecahnya agama kristen menjadi 2 golongan besar. Pecahnya agama kristen dimulai ketika Paus Leo X pada abad pertengahan melakukan suatu ajaran yang dianggap tidak sesuai dengan Alkitab. Ia menjual surat pengampunan dosa bagi para bangsawan dan menggunakan uang yang dikumpulkan untuk membangun gereja basilika, gereja termegah di dunia.
Ajaran Paus Leo X yang dianggap menyalahi ini kemudian ditentang oleh pendeta Martin Luther. Martin luther dan pengikutnya kemudian memisahkan diri dari hiruk pikuk ajaran katolik. Oleh orang-orang katolik, Martin dan pengikutnya dianggap kafir dan kemudian dinamai protestan.
2. Perbedaan Alkitab
Selain berbeda dalam hal pengakuan pimpinan tertinggi agama, perbedaan katolik dan protestan juga terletak pada kitab sucinya, yaitu Alkitab.Alkitab adalah panduan umat kristen dalam menjalankan agamanya. Kendati demikian, alkitab yang dimiliki umat kristen katolik dan yang dimiliki umat kristen protestan ternyata berbeda.
Alkitab umat katolik lebih tebal karena mengandung tambahan 12 kitab lain yang dinamai kitab Deutro-Kanonika. Sedangkan alkitab umat protestan lebih tipis karena tidak mengandung ke-12 kitab tersebut. Umat protestan tidak mengakui deutro-kanonika tak lain karena adanya doktrin Purgatory yang digagas Marthin Luther.
3. Perbedaan dalam Menafsirkan Alkitab
Dalam ajaran katolik, menafsirkan alkitab adalah pekerjaan yang hanya bisa dilakukan oleh orang-orang yang benar-benar ahli atau kerap disebut Magisterium. Mereka yang menjadi magesterium berkumpul dan berpusat di Roma, Italia. Umat katolik di seluruh dunia tinggal mengikuti hasil tafsiran Magisterium tersebut dan tidak diperkenankan menafsirkan isi alkitab sendiri-sendiri. Inilah yang menyebabkan umat katolik memiliki persatuan yang kuat.Hal ini jelas berbeda dengan ajaran kristen protestan. Dalam ajaran ini, penafsiran alkitab bisa dilakukan oleh siapa saja. Semua orang bebas melakukan penafsiran atas sudut pandang mereka masing-masing. Hal ini menyebabkan ajaran kristen protestan kemudian pecah belah dan terbagi-bagi. Protestan di dunia misalnya terbagi atas beberapa aliran, yang antara lain GPIB, Pentakosta, Kharismatik, Metodis, Gereja Kristen Jawa (GKJ), Baptis (GBI), Gereja Batak (HKBP), Advent, Mormon, dan lain sebagainya.
4. Perbedaan dalam Struktur Hierarki Pemuka Agama
Selain menolak tahta paus, umat protestan juga menolak hierarki kepemimpinan dalam hal beragama. Hal ini tentu berbeda dengan tradisi katolik. Umat katolik mengakui hierarki romo, pastur, uskup, kardinal dan paus dalam gereja-gereja mereka. Dalam tradisi katolik, rumah ibadah atau gereja kecil dipimpin oleh romo, gereja paroki dipimpin oleh pastur, gereja katredal dipimpin uskup atau kardinal, dan gereja basilika dipimpin oleh seorang paus.Perbedaan Haji dan Umroh
5. Perbedaan dalam Pengakuan Orang Kudus
Umat katolik mempercayai adanya orang-orang suci atau kudus. Orang kudus laki-laki disebut Santa dan orang kudus perempuan disebut Santo. Nama-nama orang kudus dalam ajaran katolik sering digunakan sebagai nama gereja, misalnya gereja Santo Petrus atau gereja Santa Maria. Nama-nama orang kudus tersebut juga biasa digunakan sebagai nama baptis bagi bayi-bayi umat katolik yang baru lahir, seperti Fransiskus, Petrus, atau Paulus.Adapun umat protestan tidak mengakui keberadaan orang-orang suci. Dalam hal pembaptisan bayi-bayi mereka, umat protestan umumnya menggunakan nama nabi seperti Abraham (Ibrahim), Samuel (Ismail), David (Daud), Adams (Adam), dan lain sebagainya.
6. Perbedaan Sakramen (Upacara Suci)
Perbedaan katolik dan Protestan juga terdapat pada pelaksanaan upacara suci (sakramen) yang mereka lakukan. Umat katolik mengenal 7 jenis upacara yaitu upacara masuk agama Kristen (Baptis), upacara yang diberikan saat menginjak remaja (Krisma), upacara setiap Minggu (Ekaristi), upacara pentahbisan menjadi pastor (Imamat), upacara Pernikahan, upacara Pengakuan Dosa, dan upacara Pengurapan Orang Sakit. Sementara itu, umat protestan hanya mengenal 2 upacara saja, yaitu Baptis dan Ekaristi.7. Perbedaan dalam Diskriminasi Gender Pemuka Agama
Umat protestan tidak menerima adanya diskriminasi gender (jenis kelamin) bagi pemuka agama mereka. baik laki-laki maupun perempuan, semuanya boleh menjadi pastur. Sedangkan dalam ajaran katolik, hanya para pria-lah yang dapat menjadi pastor, adapun para wanita hanya diperkenankan menjadi suster atau biarawati. Baik pastor maupun suster, semuanya tidak diperkenankan menikah.8. Perbedaan dalam Hal Pengkultusan Maria
Umat katolik sangat mengkultuskan bunda Maria atau ibu dari Yesus. Hal ini berbeda dengan kepercayaan umat protestan yang tidak mengakuinya. Umat katolik lazimnya menggunakan patung-patung orang-orang suci sebagai hiasan dalam gereja mereka, seperti patung Yesus, Bunda Maria, Santa, Santo, hingga patung-patung malaikat. Adapun umat protestan mengharamkan keberadaan patung dalam tempat peribadatan karena menganggap patung sebagai berhala yang tidak disukai Tuhan. Umat protestan lazimnya hanya menggunakan salib sebagai visualisasi atau simbol ketuhanan.9. Perbedaan Aturan Kawin Cerai
Perbedaan katolik dan protestan juga kentara dari aturan dan hukum kawin cerai bagi para pengikutnya. Dalam ajaran katolik, seseorang yang menjadi pastur atau biarawati tidak boleh menikah selama hidupnya, adapun bagi mereka yang umat biasa pernikahan hanya dapat dilakukan 1 kali seumur hidup. Sedangkan dalam ajaran protestan, pemuka agama dan umatnya boleh menikah lebih dari 1 kali selama hidup.10. Perbedaan Ibadah
Secara umum, cara peribadatan antara umat katolik dan protestan juga berbeda. Umat katolik berdoa dengan terlebih dahulu membuat tanda salib dengan menyentuh dahi, dada, bahu kiri dan kanan secara berurut menggunakan telunjuk, sedangkan umat protestan tidak melakukan ritual tersebut ketika berdoa.Selain saat berdoa, perbedaan umat katolik dan protestan juga terdapat pada penyebutan ibadah mereka. ibadah umat katolik disebut misa, sedangkan ibadah umat protestan disebut kebaktian. Kendati mempunyai nama yang berbeda, keduanya sama-sama ditunaikan pada hari Minggu.
Demikianlah pemaparan mengenai beberapa perbedaan katolik dan protestan yang paling mendasar. Semoga dapat menjadi pelajaran dan penambah wawasan bagi kita semua.
LIKE.
BalasHapus