Kegiatan ekonomi tidak terlepas dari 3 proses utama, yaitu proses produksi, distribusi, dan konsumsi. Ketiga proses tersebut selalu berhubungan dan terkait erat dengan yang namanya produk. Produksi adalah proses membuat, distribusi adalah proses menyalurkan, sementara konsumsi adalah proses menghabiskan produk yang dilakukan guna memenuhi kebutuhan hidup manusia.
Berdasarkan wujudnya, produk dibedakan menjadi barang dan jasa. Pada artikel kali ini, secara khusus kami akan membahas tentang perbedaan kedua wujud produk tersebut. Kita akan membahas perbedaan barang dan jasa ditinjau dari beberapa aspek.
Dari pengertian kedua jenis produk di atas, kita dapat menyimpulkan apa saja perbedaan antara barang dan jasa. Perbedaan keduanya terletak pada wujud, likuidasi, proses penyimpanan dan distribusi, serta proses identifikasi mutu dan kepemilikan. Perbedaan tersebut secara lengkap dijelaskan pada tabel berikut.
Perbedaan barang dan jasa dapat kita identifikasi misalnya pada contoh kasus berikut:
Saat membeli mie instan di toko kelontong, kita tidak akan menemui produsen atau pemilik pabrik pengolahan mie tersebut di dalam toko. Produsen ada jauh entah dimana, sementara produknya atau barang hasil produksinya dapat sampai ke tangan Anda melalui rantai distribusi yang panjang, mulai dari agen besar, agen kecil, hingga ke tingkat pengecer. Mie instan yang kita beli tersebut dapat kita gunakan, kita simpan ataupun kita jual kembali ke pada seseorang sesuai dengan keinginan kita.
Sementara saat membeli jasa tukang cukur, kita akan menemukan produsen jasa tersebut langsung dalam lapaknya. Kita akan bersentuhan langsung dengan si tukang cukur yang notabene adalah produsen jasa cukur. Kita tidak dapat menjual jasa yang telah kita bayar, menyimpannya, atau mendistribusikannya ke orang lain. Kita hanya dapat merasakan jasanya tapi tidak memiliki hal likuidasi atas nilai jasa tersebut.
Mutu barang lazimnya dapat diketahui saat proses produksi, distribusi, maupun saat proses konsumsi. Oleh karenanya pada barang, kita dapat terlebih dahulu melakukan pengujian mutu dan pengkelasan terhadap mutu barang tersebut. Sementara mutu layanan dari sebuah jasa hanya akan diketahui jika seseorang telah menggunakan jasa tersebut dan memberikan penilaian terhadap kepuasannya sendiri.
Nah, demikianlah beberapa perbedaan barang dan jasa yang dapat kami sampaikan. Sebetulnya ada banyak contoh barang dan jasa lainnya yang membuktikan perbedaan keduanya dari segi wujud, likuidasi, maupun dalam hal penilaian mutunya. Anda bisa mengambil contoh-contoh barang dan jasa tersebut, untuk kemudian mengidentifikasi sifat dan perbedaan antara keduanya. Semoga bermanfaat.
Berdasarkan wujudnya, produk dibedakan menjadi barang dan jasa. Pada artikel kali ini, secara khusus kami akan membahas tentang perbedaan kedua wujud produk tersebut. Kita akan membahas perbedaan barang dan jasa ditinjau dari beberapa aspek.
Perbedaan Barang dan Jasa
Secara sederhana, barang dapat diartikan sebagai produk berwujud yang dapat disimpan dan dijual kembali melalui proses distribusi. Sementara jasa adalah produk tidak berwujud yang tidak dapat disimpan, dijual kembali, maupun didistribusikan.Dari pengertian kedua jenis produk di atas, kita dapat menyimpulkan apa saja perbedaan antara barang dan jasa. Perbedaan keduanya terletak pada wujud, likuidasi, proses penyimpanan dan distribusi, serta proses identifikasi mutu dan kepemilikan. Perbedaan tersebut secara lengkap dijelaskan pada tabel berikut.
Perbedaan | Barang | Jasa |
Wujud | Berwujud (Nyata) | Tidak berwujud (Semu) |
Likuidasi | Dapat dijual kembali | Tidak dapat dijual kembali |
Penyimpanan | Dapat dilakukan | Tidak dapat dilakukan |
Distribusi | Dapat dilakukan | Tidak dapat dilakukan |
Mutu | Dapat diukur | Terbatas |
Kepemilikan | Dapat dipindah | Tidak dapat dipindah |
1. Perbedaan Wujud
Perbedaan barang dan jasa yang pertama terletak pada wujudnya. Barang memiliki wujud tertentu yang dapat dilihat dan diraba, sementara jasa tidak memiliki wujud tetapi fungsinya tetap dapat dirasakan. Contoh barang misalnya buku. Buku dapat kita lihat atau kita raba. Bentuknya dapat diidentifikasi dengan jelas seperti barang pada umumnya. Adapun contoh jasa misalnya jasa pijat. Jasa tukang pijat tidak dapat dilihat hanya saja fungsinya dapat kita rasakan dan kita nikmati.2. Perbedaan Likuidasi
Dalam hal likudasi, perbedaan barang dan jasa juga sangat jelas terlihat. Likuidasi adalah perubahan nilai produk ke dalam nilai uang. Barang dapat didistribusikan, disimpan, maupun dijual kembali kepada konsumen karena proses produksi dan konsumsinya terpisah oleh rantai distribusi yang panjang. Sedangkan jasa tidak dapat didistribusikan, disimpan, maupun dijual kembali karena proses produksi dan konsumsi ada pada ruang dan waktu yang sama.Perbedaan barang dan jasa dapat kita identifikasi misalnya pada contoh kasus berikut:
Saat membeli mie instan di toko kelontong, kita tidak akan menemui produsen atau pemilik pabrik pengolahan mie tersebut di dalam toko. Produsen ada jauh entah dimana, sementara produknya atau barang hasil produksinya dapat sampai ke tangan Anda melalui rantai distribusi yang panjang, mulai dari agen besar, agen kecil, hingga ke tingkat pengecer. Mie instan yang kita beli tersebut dapat kita gunakan, kita simpan ataupun kita jual kembali ke pada seseorang sesuai dengan keinginan kita.
Sementara saat membeli jasa tukang cukur, kita akan menemukan produsen jasa tersebut langsung dalam lapaknya. Kita akan bersentuhan langsung dengan si tukang cukur yang notabene adalah produsen jasa cukur. Kita tidak dapat menjual jasa yang telah kita bayar, menyimpannya, atau mendistribusikannya ke orang lain. Kita hanya dapat merasakan jasanya tapi tidak memiliki hal likuidasi atas nilai jasa tersebut.
3. Perbedaan dalam Mengukur Mutu
Mutu produk adalah faktor penting dalam proses konsumsi. Konsumen umumnya ingin memperoleh produk (baik barang maupun jasa) dengan mutu terbaik. Nah, dalam hal pengukuran mutu, barang dan jasa juga punya perbedaan.Mutu barang lazimnya dapat diketahui saat proses produksi, distribusi, maupun saat proses konsumsi. Oleh karenanya pada barang, kita dapat terlebih dahulu melakukan pengujian mutu dan pengkelasan terhadap mutu barang tersebut. Sementara mutu layanan dari sebuah jasa hanya akan diketahui jika seseorang telah menggunakan jasa tersebut dan memberikan penilaian terhadap kepuasannya sendiri.
Perbedaan Bank Umum dan BPR
4. Perbedaan Kepemilikan
Perbedaan barang dan jasa juga terletak pada proses transaksi kepemilikannya. Dalam proses transaksi barang, akan terjadi perpindahan kepemilikan dari si penjual ke si pembeli, sementara dalam proses transaksi jasa, kepemilikan tidak dipindahkan karena jasa tidak memiliki wujud dan hanya bisa dirasakan.Nah, demikianlah beberapa perbedaan barang dan jasa yang dapat kami sampaikan. Sebetulnya ada banyak contoh barang dan jasa lainnya yang membuktikan perbedaan keduanya dari segi wujud, likuidasi, maupun dalam hal penilaian mutunya. Anda bisa mengambil contoh-contoh barang dan jasa tersebut, untuk kemudian mengidentifikasi sifat dan perbedaan antara keduanya. Semoga bermanfaat.
0 Response to "6 Perbedaan Barang dan Jasa beserta Tabel, Contoh, dan Penjelasannya"