Syair dan pantun merupakan 2 karya sastra yang telah ada sejak lama dalam kebudayaan masyarakat Melayu. Kedua karya sastra ini sering digunakan untuk menyampaikan suatu pesan melalui permainan sajak dan rima. Banyak di antara kita yang menganggap bahwa pantun dan syair adalah dua karya sastra yang sama. Akan tetapi, jika dirunut secara jeli keduanya ternyata memiliki beberapa perbedaan. Apa saja perbedaan pantun dan syair tersebut? Ketahui jawabannya dengan memahami bahasan yang kami sampaikan berikut ini!
Pantun berasal dari kata “patuntun”, kata dalam bahasa Minangkabau yang berarti "petuntun". Dalam bahasa daerah lainnya pantun dikenal dengan istilah parikan (Jawa), paparikan (Sunda), dan uppasa (Batak). Pantun adalah jenis puisi lama yang terdiri dari empat baris (setiap baris terdiri atas 8 sampai 12 suku kata) dengan pola sajak a-b-a-b atau a-a-a-a di setiap akhir suku kata setiap barisnya. Empat baris pantun terbagi atas 2 bagian, 2 baris pertama berfungsi sebagai sampiran, sedangkan 2 baris kedua berfungsi sebagai penyampai isi.
Sementara syair berasal dari kata “syu’ur”, kata dalam Bahasa Arab yang berarti perasaan. Syair adalah jenis puisi lama yang terdiri dari empat baris (setiap baris terdiri atas 8 sampai 12 suku kata) dengan pola sajak a-a-a-a di setiap akhir suku kata setiap barisnya. Syair tidak mengenal sampiran, artinya setiap baris dalam syair secara keseluruhan merupakan isi.
Perbedaan pantun dan syair yang pertama terletak pada isinya. Meski sama-sama terdiri atas 4 baris, akan tetapi bagian-bagian pantun dan isi syair ternyata berbeda. Pantun terdiri atas bagian sampiran dan isi, sementara syair secara keseluruhan tidak mengenal sampiran. Coba perhatikan contoh pantun dan syair di bawah ini!
Pada contoh pantun, kita melihat bahwa 2 baris pertama merupakan sampiran atau bagian yang tidak bermakna tapi dibutuhkan untuk menyesuaikan sajak, sementara 2 baris terakhir adalah murni berupa isi yang memiliki makna atau maksud yang ingin disampaikan oleh si pembuat pantun. Sedangkan pada contoh syair, kita melihat bahwa keempat baris tersebut memiliki kesatuan makna, dimana antar baris demi barisnya memiliki kaitan yang tidak terpisahkan.
Pada contoh di atas, kita juga melihat bahwa perbedaan pantun dan syair terletak pada sajak atau rimanya. Pada contoh pantun, kita menemukan setiap suku kata terakhirnya memiliki sajak a-b-a-b, kendati pun ada pula pantun yang memiliki sajak a-a-a-a. Sementara syair memiliki hanya memiliki sajak a-a-a-a.
Nah, demikianlah pemaparan sekilas kami mengenai perbedaan pantun dan syair. Dari pemaparan diatas kita bisa simpulkan bahwa perbedaan antara pantun dan syair terletak pada 2 hal utama yaitu, dari isi bagian serta dari rama atau sajaknya. Semoga bisa dipahami. Salam.
Perbedan Pantun dan Syair
Sebelum membahas tentang apa saja perbedaan antara pantun dan syair, mari terlebih dahulu kita pahami pengertian dari kedua karya sastra ini.Pantun berasal dari kata “patuntun”, kata dalam bahasa Minangkabau yang berarti "petuntun". Dalam bahasa daerah lainnya pantun dikenal dengan istilah parikan (Jawa), paparikan (Sunda), dan uppasa (Batak). Pantun adalah jenis puisi lama yang terdiri dari empat baris (setiap baris terdiri atas 8 sampai 12 suku kata) dengan pola sajak a-b-a-b atau a-a-a-a di setiap akhir suku kata setiap barisnya. Empat baris pantun terbagi atas 2 bagian, 2 baris pertama berfungsi sebagai sampiran, sedangkan 2 baris kedua berfungsi sebagai penyampai isi.
Sementara syair berasal dari kata “syu’ur”, kata dalam Bahasa Arab yang berarti perasaan. Syair adalah jenis puisi lama yang terdiri dari empat baris (setiap baris terdiri atas 8 sampai 12 suku kata) dengan pola sajak a-a-a-a di setiap akhir suku kata setiap barisnya. Syair tidak mengenal sampiran, artinya setiap baris dalam syair secara keseluruhan merupakan isi.
Perbedaan Massa dan BeratDari pengertian di atas, kita ketahui bahwa pantun memiliki beberapa persamaan diantaranya sama-sama terdiri dari empat baris, sama-sama terikat oleh irama sajak, sama-sama tersusun dari 8-10 suku kata, dan sama-sama merupakan contoh puisi lama. Akan tetapi selain terlihat persamaannya, kita juga bisa melihat apa saja hal yang membedakan antara pantun dan syair. Perbedaan pantun dan syair tersebut telah kami sajikan dalam bentuk tabel seperti yang tertera berikut ini.
Perbedaan | Pantun | Syair |
Bagian | Sampiran dan isi | Tidak mengenal sampiran |
Sajak atau Irama | Bersajak a-a-a-a atau a-b-a-b | Bersajak a-a-a-a |
Contoh Pantun | Contoh Syair |
Naik sepeda di jalan landai Ke pasar malam membawa damar Jikalau engkau hendaklah pandai Rajin-rajinlah engkau belajar |
Bila nanti aku pergi Bagaimana dengan urusan hati? Bukankah rindu tak pernah berperi? Oh tuhan, sanggupkah ia menanti? |
Pada contoh di atas, kita juga melihat bahwa perbedaan pantun dan syair terletak pada sajak atau rimanya. Pada contoh pantun, kita menemukan setiap suku kata terakhirnya memiliki sajak a-b-a-b, kendati pun ada pula pantun yang memiliki sajak a-a-a-a. Sementara syair memiliki hanya memiliki sajak a-a-a-a.
Nah, demikianlah pemaparan sekilas kami mengenai perbedaan pantun dan syair. Dari pemaparan diatas kita bisa simpulkan bahwa perbedaan antara pantun dan syair terletak pada 2 hal utama yaitu, dari isi bagian serta dari rama atau sajaknya. Semoga bisa dipahami. Salam.
0 Response to "Perbedaan Pantun dan Syair beserta Contoh dan Penjelasannya"